Tak Terbayang Rintihan Tangismu
Disaat Melahirkanku
Betapa Besar Pengorbananmu
Kasih Sayangmu Padaku
Ohhh ibu... Belaianmu Aku Rindu
Kadang Tanpa Sengajaku.. Sering Lukai Hatimu...
Maafkan Diriku Ibu.. Sering Berdosa Padamu...
Saat Ku Jauh Darimu.. Betapa Hatiku Rindu...
Siang Malam Ku Kan Selalu.. mengabdi Lewat Do'aku...
Wahai Ibuku Tercinta..
Ku Ingin Slalu Bersama...
Bukan Di Dunia Saja...
Tetapi Kekal Di Syurga...
Ohhh ibu... Belalaianmu Aku Rindu
Tak Terbayang Rintihan Tangismu
Disaat Melahirkanku
Betapa Besar Pengorbananmu
Kasih Sayangmu Padaku
Ohhh ibu... Belaianmu Aku Rindu
Demi Anak Yang Kau Cintai Tersenyum Bahagia...
Harta Benda Bahkan Nyawa Kau Sudi Memberikannya...
Sungguh Mulia Jasamu Begitu Agung Cintamu...
Aku Malu dan Tak Mampu Membalas Pengorbananmu...
Ku Hanya Bisa Berdo'a...
Semoga Engkau Disana Tetap Dalam Lindungannya...
Terhapus Segala Dosa...
2x
Tak Terbayang Rintihan Tangismu
Disaat Melahirkanku
Betapa Besar Pengorbananmu
Kasih Sayangmu Padaku
Ohhh ibu... Belaianmu Aku Rindu
Kadang Tanpa Sengajaku.. Sering Lukai Hatimu...
Maafkan Diriku Ibu.. Telah Berdosa Padamu...
Saat Ku Jauh Darimu.. Betapa Hatiku Rindu...
Siang Malam Ku Kan Selalu.. mengabdi Lewat Do'aku...
Wahai Ibuku Tercinta..
Ku Ingin Slalu Bersama...
Bukan Di Dunia Saja...
Semoga Kekal Di Syurga...
Ohhh ibu... Belalaianmu Aku Rindu
Tak Terbayang Rintihan Tangismu
Disaat Melahirkanku
Betapa Besar Pengorbananmu
Kasih Sayangmu Padaku
Ohhh ibu... Belaianmu Aku Rindu
Demi Anak Yang Kau Cintai Tersenyum Bahagia...
Harta Benda Bahkan Nyawa Kau Sudi Memberikannya...
Sungguh Mulia Jasamu Begitu Agung Cintamu...
Aku Malu dan Tak Mampu Membalas Pengorbananmu...
Ku Hanya Bisa Berdo'a...
Semoga Engkau Disana Tetap Dalam Lindungannya...
Terhapus Segala Dosa...
2x
Tak Terbayang Rintihan Tangismu
Disaat Melahirkanku
Betapa Besar Pengorbananmu
Kasih Sayangmu Padaku
Ohhh ibu... Belaianmu Aku Rindu
#SyubbanulMuslimin #DemenSholawat #Syubband #IbuAkuRindu #MyIdola
Minggu, 12 November 2017
Kamis, 09 November 2017
Karakteristik Routing
A. Routing
Protokol
Routing
protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing
protocol mengijinkan routerrouter untuk sharing informasi tentang jaringan dan
koneksi antar router. Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam
dynamic routing. Secara umum, dynamic routing protocol terbagi atas tiga
kategori:
1.
Distance
Vector
Distance
vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah
hop saja (hop count) untuk me-route
paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing protocol
ini tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain
RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol). Secara umum, yang
tergolong dalam kategori ini adalah routing protocol klasik.
2.
Link-state
Link-state merupakan routing protocol yang lebih
modern dibanding distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop
count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter
lain dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya
adalah Open Shortest Path First (OSPF).
3. Hybrid
Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat
routing protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang
merupakan pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco
ini bersifat proprietary, hanya akan berfungsi optimal jika seluruh device
router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan
yang ada baik pada Distance Vector dan juga Link-State.
B.
Jenis-jenis Routing
1.
Routing Dinamis
Routing
adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan
ke jaringan lainnya melalui sebuah antar jaringan (inter network).
Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan
antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan
network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika
suatu perusahaan akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi
mengalirkan paket data dari perusahaan tersebut ke lembaga lain melalui
internet, sudah tentu nomor jaringan perusahaan tersebut akan berebeda dengan
perusahaan yang dituju.
Jadi Routing dinamis merupakan routing protocol
digunakan untuk menemukan
network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing
dinamis ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, akan
tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan
bandwidth dari link jaringan.
Macam-macam protokol dinamis :
1. RIP
(Routing Information Protocol)
Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh
ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus
lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai
15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna
menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.
RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua
interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk
menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default
memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai
16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi
RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang
menggunakan banyak router.
RIP v1 menggunakan clasfull routing,
yang berarti semua alat di jaringan harus menggunkan subnet mask yang sama. Ini
karena RIP v1 tidak mengirim update dengan informasi subnet mask di dalamnya.
RIP v2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirim
informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route. Ini disebut
classless routing.
Rip terbagi 2 yaitu:
a. Rip versi 1 merupakan bagian dari
distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga
merupakan class pul routing.
b. Rip versi 2 merupakan bagian dari
distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga
merupakan class list routing.
RIP memiliki
beberapa keterbatasan, antara lain:
1) METRIC: Hop CountRIP menghitung
routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah
menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan
yang lambat.
2) Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih
dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
3) Classful Routing Only RIP
menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur
classless routing.
Untuk menerapkan RIP pada router,
berikut perintahnya :
router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke
suatu network address, berikut perintahnya :
router(config-router)#networknetwork_id
Sebagai contoh penerapan pada
jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk
Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network
215.10.20.0
router1(config-router)#network
215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
·
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered
Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali
memberikan informasi routing. Jikaterjadi perubahan pada jaringan, sementara
timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu
oleh perubahan tersebut (triggeredupdate)Mengatur routing menggunakan RIP tidak
rumit dan memberikan hasil yangcukup dapat diterima, terlebih jika jarang
terjadi kegagalan link jaringan.
·
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak
memiliki informasi tentang subnet setiap route.RIP tidak mendukung Variable
Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui
cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi
jaringan tempatnya berada.
2. OSPF (Open Shortest Path First)
Link state protocol menggunakan
kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan
lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan.
Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan
konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.
OSPF adalah sebuah protocol standar
terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda
memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat
menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika
itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau
sesuatu yg disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing
protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma
yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest
path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan
jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung
routing IP saja.
·
Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur
ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area, Waktu yang
diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
·
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar.
Lebih rumit
3. IGRP
IGRP merupakan distance vector IGP.
Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal
dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus
mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan
interval waktu yang regular ke semua router tetangganya.
Isi dari informasi routing adalah:
a. Identifikasi tujuan baru,
b. Mempelajari apabila terjadi
kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco.IGRP
mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua
jaringan dalam AS.
Kunci desain jaringan IGRP adalah
Secara otomatis dapat menangani
topologi yang komplek,
Kemampuan ke segmen dengan bandwidth
dan delay yang berbeda,
Skalabilitas, untuk fungsi jaringan
yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan
bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat
dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan
composite metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load,
reliability
IGRP yang merupakan contoh routing
protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti
RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat
mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih
komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur
terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:
Ø Protokol Routing Distance Vector,
Ø Menggunakan composite metric yang
terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability,
Ø Update routing dilakukan secara
broadcast setiap 90 detik.
Tujuan dari IGRP yaitu:
1) Penjaluran stabil dijaringan
kompleks sangat besar dan tidaka ada
pengulangan penjaluran.
2) Overhead rendah, IGRP sendiri tidak
menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
3) Pemisahan lalu lintas antar beberapa
rute paralel.
4) Kemampuan untuk menangani berbagai
jenis layanan dengan informasi tunggal.
5) Mempertimbangkan menghitung laju
kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
Kelebihan support = 255 hop count
Kekurangan Jumlah Host terbatas
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway
Routing Protocol)
EIGRP adalah routing protocol yang
hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary
protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco
saja.
EIGRP sering disebut juga
hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe
routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link state.EIGRP
dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya
pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah
yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update
Algorithm) dalam menentukannya.
EIGRP mempunyai 3 table dalam
menyimpan informasi networknya:
·
neighbor
table,
·
topology
table,
·
routing table
EIGRP menggunakan protokol routing
enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector
dan link-state.
d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk
menghitung jalur terpendek.
Ø Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat
ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan
fitur loop avoidance
Ø Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. IS-IS (Intermediate
System-to-Intermediate System)
IS-IS adalah Organisasi
Internasional untuk Standarisasi (ISO) spesifikasi router dinamis. IS-IS
digambarkan dalam ISO/IEC 10589 IS-IS jaringan protokol router antar jaringan
Negara yang berfungsi sebagai informasi jaringan Negara. Melalui jaringan
tersebut untuk membikin sebuah topologi jaringan. IS-IS maksud utamanya untuk
penghubung OSI paket dari CNLP (connectionless Network Protokol) tapi telah
mempunyai kapasitas untuk menghubungkan paket IP. Ketika paket IP terintegrasi
dalam IS-IS menyediakan kemampuan untuk menghubungkan protokol luar dari OSI
family seperti IP. Serupa dengan OSPF, IS-IS didirikan sebuah arsitektur hierarki
dari jaringan tersebut. IS-IS menghasilkan dua tingkatan level, level (1) untuk
dalam area dan level (2) untuk antar area.
IS-IS dibedakan antara penghubung L1
dan L2. suatu router dinamakan IS dalam IS-IS. L1 IS-IS mengkomunikasikan
dengan L1 IS yang lainnya didaerah yang sama. Jalur L2 IS – IS diantara area L1
dan bentuk dari sebuah backbone routing intra domain. Hierarki routing
disederhakan design backbone karena L1 IS-IS hanya menginginkan untuk
mengetahui bagaimana mendapatkan L2 IS – IS terdekat. Dalam IS-IS, suatu router
biasanya disebut Intermediate System (IS) PC, workstation, serta servers dan
End System (ES).
2.
Routing
Statis
Routing statis adalah salah satu cara untuk membuat
table routing secara manual.
Routing static bersifat statik, tidak berubah-ubah dan diset oleh user.
Cara kerja routing static dapat dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya:
1)
Jaringan yang mengkonfigurasi router.
2)
Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam
tabel routing.
3)
Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.
Keuntungan routing static, diantaranya sebagai berikut
:
a)
Meringankan
kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table
yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b)
Tidak ada
bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada
saat pengiriman paket.
c)
Routing statis
lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan
control penuh pada routing tabelnya
d)
Routing Statis
kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e)
Analisa
kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f)
Pengiriman paket
data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
Kerugian routing static, diantaranya sebagai berikut:
a)
Administrator jaringan harus mengetahui semua
informasi dari masing-masing router yang digunakan.
b)
Hanya dapat
digunakan untuk jaringan berskala kecil
c)
Admisnistrasinya
cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus
dikonfigurasi secara manual
d)
Rentan terhadap
kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e)
Selalu
menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f)
Jika route
berubah, static router harus diupdate secara manual.
g)
Konfigurasi
static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
h)
Jumlah gateway
terbatas.
Hanya ada
satu jenis routing statis, yaitu :
BGP (Border
Gateway Protocol)
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang
ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki
kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute
terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti
dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang
membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS
ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway
Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang
bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up
date-update dikirim melalui koneksi TCP.
·
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
·
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi
3.
Routing Default
Routing Default adalah routing yang digunakan untuk
mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network
tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya.
Biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki satu jalur keluar.
C. Kesimpulan
Perbedaan
Static Routing dan Dynamic Routing
1. Routing statik berfungsi pada protokol
IP. Sedangkan routing dinamik Berfungsi pada inter-routing protocol.
2. Pada routing statik, router tidak dapat
membagi informasi routing. Sedangkan pada routing dinamik, router membagi
informasi routing secara otomatis.
3. Routing tabel di routing statik dibuat
dan dihapus secara manual. Sedangkan pada routing dinamik, routing tabel dibuat
dan dihapus secara dinamis oleh router.
4. Routing statik tidak menggunakan routing
protocol. Sedangkan pada routing dinamik, terdapat routing
protocol, seperti RIP atau OSPF.
5. Routing statik, Microsoft mendukung
multihomed system seperti router. Sedangkan routing dinamik, Microsoft
mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX.
Terimakasih :)
Langganan:
Postingan (Atom)